Palembang, EKRAF – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Sekretariat Bersama (Sekber) Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Daerah Sumatera Selatan meresmikan ekspor kopi perdana melalui ekosistem Industri Jasa Keuangan di Pelabuhan Boom Baru Palembang, Minggu (19/1).
Peresmian ekspor kopi dilakukan oleh Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dan Pj. Gubernur Sumatera Selatan Elen Setiadi.
Pada peresmian tersebut, Mahendra berharap sinergi dan kolaborasi pengembangan komoditas daerah terus dapat dilakukan dengan dukungan dari sektor jasa keuangan melalui pembiayaan yang tepat dan berbagai langkah dukungan lainnya.
Meski belum mencapai skala sebesar sawit, Mahendra menyadari bahwa dukungan untuk membentuk ekosistem kopi dari produsen hingga konsumen akhir di tujuan ekspor sudah mulai terbentuk.
“OJK tentu juga akan memfasilitasinya dengan sebaik-baiknya, tanpa kami mengurangi prudensial, kualitas pengawasan. Tentu kualitas kami memperkuat dan menjaga sektor jasa keuangan yang memang makin penting ke depan bagi pertumbuhan ekonomi kita semua,” tambah Mahendra.
Pada kesempatan yang sama, Pj. Gubernur Sumatera Selatan Elen Setiadi, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada seluruh pihak yang telah memberikan dukungannya untuk mengembangkan industri kopi Sumatera Selatan.
Elen menyampaikan bahwa kopi Sumatera Selatan merupakan tulang punggung
produksi kopi nasional namun nilai tambah ekspor melalui pelabuhan di Sumatera Selatan masih belum maksimal, sehingga diperlukan intervensi dan keterlibatan seluruh stakeholders untuk mengatasinya.
“Harapan kami hari ini dengan dilakukan launching oleh Pak Ketua Dewan Komisioner OJK, ini menjadi langkah maju, langkah baru, langkah awal bagi kita, bagaimana Sumatera Selatan secara bersama-sama, yang didukung oleh Kementerian/Lembaga, juga oleh Pemerintah Daerah bisa mengembangkan kopi kita lebih baik dan lebih maju,” kata Elen.
Ekspor kopi perdana ke negara Malaysia dan Australia dilaksanakan oleh PT Agri Ekspor Indonesia dan PT Asya Syila Nusantara dengan total volume 277,2 ton senilai Rp33,6 miliar. Jenis kopi yang diekspor merupakan kopi robusta premium asal Kota Pagar Alam yang terkenal memiliki cita rasa khas pegunungan Dempo. Transaksi ekspor ini difasilitasi melalui skema Letter of Credit (LC) PT Bank Syariah Indonesia Tbksebagai LC Receiving Bank dan PT Bank Maybank Indonesia Tbksebagai LC Issuing Bank.***