EKRAF, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama Komisi XI DPR RI menyepakati Asumsi Dasar Ekonomi Makro (ADEM) dan Target Pembangunan sebagai fondasi penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2026.
Sejumlah indikator ASEM tahun 2026 yang disepakati adalah pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2%–5,8%, inflasi 1,5%–3,5%, nilai tukar rupiah di kisaran Rp16.500–Rp16.900 per dolar AS dan tingkat suku bunga SBN 10 tahun pada 6,6%–7,2%.
Baca juga:
Perihal target pembangunan, hasil rapat kerja yang diadakan di Gedung Nusantara I, Senin (7/7) kemarin menyepakati indikator ADEM seperti pengurangan tingkat pengangguran terbuka ke kisaran 4,44%–4,96%, kemiskinan 6,5%–7,5%, dan kemiskinan ekstrem ditekan hingga 0%–0,5%.
Pada kesempatan tersebut, Sri Mulyani menegaskan, pemerintah akan terus menjaga disiplin fiskal dan fokus pada belanja yang berkualitas. RAPBN 2026 dirancang secara ekspansif, terarah, dan terukur, dengan defisit dijaga pada kisaran 2,53% terhadap PDB.
Selanjutnya, proses pembahasan tentang kesepakatan ini akan dilanjutkan di Badan Anggaran DPR R., Kesepakatan indikator ASEM ini menjadi landasan awal bagi pemerintah dalam menyusun dokumen RAPBN 2026 secara lebih terarah dan responsif terhadap tantangan zaman.**
Sumber & foto: Kemenkeu.