Cetak Laba Bersih Rp 626 Miliar di Semester Pertama, Ini Rencana Matahari di Paruh Kedua 2024

PT. Matahari Departement Store Tbk.

EKRAF, Jakarta – Matahari tetap berkomitmen pada rencana-rencana strategis untuk pertumbuhan jangka panjang. Hal ini dikatakan Monish Mansukhani, CEO Matahari dalam siaran persnya, akhir Juli lalu.

“Kami juga berfokus pada peningkatan operasional dan upaya untuk memperluas jangkauan kami agar bisa melayani pelanggan dengan lebih baik,” ujar Monish.

Perihal rencana strategis untuk pertumbuhan jangka panjang, Matahari telah menetapkan sejumlah rencana strategis meski perseroan telah mengalami kemajuan dalam hal merchandising.

Matahari berencana meningkatkan produktivitas melalui perluasan area dan penambahan variasi produk dari jenama-jenama konsinyasi utamanya. Selain itu, Matahari juga akan melakukan rebrandingjenama-jenama eksklusif dengan tujuan menarik lebih banyak pelanggan. SUKO, jenama in-house Matahari, telah siap memperluas jangkauannya ke lebih banyak gerai.

Terkait influnecer dan media sosial, Matahari akan terus memanfaatkan mereka untuk meningkatkan kesadaran terhadap jenama mereka.

Pada paruh kedua tahun 2024, Matahari akan melakukan kampanye besar yang berfokus pada pembangunan komunitas dan peningkatan keterlibatan jenama.

Inisiatif-inisiatif digital Matahari akan terus mengalami kemajuan dengan 58% vendor konsinyasi (CV) kini telah bergabung dengan ekosistem pemasok.


Baca juga:


User experience pun diharapkan akan meningkat dengan variasi produk CV yang lebih banyak, live commerce, pemenuhan pesanan dari gerai, dan fitur pencarian yang lebih baik.

Mengenai peluang penambahan gerai baru, Matahari menegaskan pihaknya menunda pembukaan gerai baru untuk paruh kedua tahun ini dan secara selektif membuka gerai hanya di mal-mal berkualitas tinggi.

Matahari akan tetap berfokus pada pengelolaan biaya. Negosiasi biaya sewa pada paruh pertama tahun ini telah menghasilkan penghematan, didukung oleh potongan sewa dan perjanjian sewa yang fleksibel.

Rencana strategis paruh kedua tahun 2024 juga mencakup inisiatif peningkatan produktivitas tenaga kerja dan diharapkan dapat membuahkan hasil positif.

Pada kesempatan yang sama, Matahari juga mengumumkan hasil keuangan untuk semester pertama tahun 2024 yang menyorot dampak dari periode Lebaran yang menantang dan rendahnya kemampuan belanja konsumen yang masih terus berlanjut.

Penjualan pada periode ini sebesar Rp 7,23 triliun, turun 2,2% dibandingkan dengan 1H23, setara dengan SSSG sebesar -2,8%. Margin Kotor mencapai 34,9%, turun dari 35,4% di periode yang sama tahun lalu, akibat pembersihan stok di awal tahun. Earnings Before Interest Tax, Depreciation, and Amortization (EBITDA) sebesar Rp 988 miliar, dengan laba bersih sebesar Rp 626 miliar. Berdasarkan hasil semester pertama, Manajemen memproyeksikan EBITDA tahun buku 2024 sebesar Rp 1,2 triliun.***